Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad Saw yang sudah membimbing umatya dari alam kegelapan menuju terang benderang dan zaman biadab ke zaman beradab dan jaman jahiliyah ke jaman ijtihat dan kelak kita mendapatkan syafaatnya di akherat
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum mengenai Bahagia dan Sengsara
Sering kita mendengar kata Bahagia maupun Sengsara dalam kehidupan kita sehari-hari. Apa yang dinamakan bahagia itu?kita semua pasti sudah pernah merasakan bahagia, entah itu disaat kita mendapatkan sesuatu yang kita harapkan, ataupun karena suatu hal. Bahagia adalah perasaan yang ada pada diri kita sendiri yang bisa merasakan kenikmatan, kesenangan dan mendapat ridha dari Allah SWT.
karena orang yang bahagia itu tidak sekedar mempunyai harta yang berlimpah, rumah yang mewah, maupun jabatan yang tinggi, bisa jadi hanya dengan mempunyai rumah yang sederhana, penghasilan yang pas-pasan, tidak mempunyai mobil, tetapi dalam hidupya slalu bersyukur kepada Allah SWT dan dalam hatinya merasakan ketentraman dan kebahagiaan. jadi materi yang dimiliki bukanlah jaminan kebahagiaan sesorang.
Kita ketahui bahwa kehidupan di dunia ini silih berganti, bertolak belakang, ada siang ada malam, begitu juga dengan kebahagiaan juga ada kesengsaraan atau kesusahan.
apakah yg dinamakan sengsara?kita menilai dari pribadi kita sendiri-sendiri, yaitu perasaan yang ada pada diri kita, yang tidak bisa merasakan kenikmatan, dan barokah dari Allah SWT
Orang yang sengsara disebabkan karena akibat dari tingkah dan perbuatannya sendiri seperti disebutkan dalam QS.Asy-syura 30
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا
كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
yang artinya: Dan apa saja musibah yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah SWT memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
Ayat tersebut menerangkan bahwa sengsara atau celaka disebabkan karena amal perbuatannya sediri. Oleh karena itu marilah kita minta kepada Allah SWT supaya diberi kebahagiaan dunia maupun akhiret dan dijauhkan dari kesengsaraan. karena kesengsaraan/kemelaratan mendekatkan kepada kekafiran seperti dalam hadits " kefakiran/kemelaratan itu mendekatkan kpd kekkafiran" (al hadits)
Dan hendaknya kita senantiasa mentaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya dengan menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka.
QS.At Tahrim 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharaalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah SWT terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan
dari ayat tersebut menerangkan bahwa kita diperintahkan untuk menjaga badan jiwa kita sendiri-sendiri dan keluarga dari siksa neraka dengan menjalani dan mengikuti ajaran Allah SWT (Sunatullah) dan ajaran Rosulullah (sunatur rosul)
Barang siapa yang mengikuti ajaran Allah SWT dan Rosulnya dengan berpegang kepada Al-Qur'an dan Al- Hadits tidak akan sesat dunia dan akherat untuk selama-lamanya. itu yg dinamakan bahagia secara dhohir dan bathin
Demikian kultum yang bisa saya sampaikan semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat kelak. Amin
Wassalamualaikum wr.wb.
No comments:
Post a Comment